"the DaRk of your Life" When I get my desiRe, I kill you never before like this. Like you can running far out me...My voice, My face, Even My smell..its invite you to stay Life until hereafter Day" Created By : Harun


::: Save Our Planet :::


Kayuagung, 17 september 2010
Yth. Kepala Pusat Koordinasi Tubuh Saya
Di
Tempat
Dengan ini saya menyatakan bahwa hari ini saya dilanda sindrom Laziness dan beberapa penyakit komplikasi lainnya. Saya tidak tahu apa yang menjadi sebab kemalasan, ketakutan, kegugupan saya pada hari jumat ini, tapi saya merasa demikian. Anda bayangkan saya baru mengistirahatkan teman-teman organ saya pada pukul 03.46 subuh tadi . dan tidur 15 menit bangun lagi karena banyak nyamuk, dan tidur lagi karena ngantuk. Ketika mata saya terbuka saya langsung menyalim (menyujud; sungkem dll) kepada kakak saya WULAN APRIYANTI karena dia hari ini melakukan trip to Palembang. There are something work should be finish tentang wisudanya. Keseimbangan belum juga tercapai. Malah semakin parah. ditambah dengan Flu, pusing dan pening-pening di kepala (Iklan eksis di tvone Rima Melati dan suaminya ....sya lupa namanya ....nema belakangnya Tumbuan...o iya Frans Tumbuan. yang suka nonton tvone interval antara jam 1-3 sering muncul ni iklan).
Back to my problem ..........
Jadi begini bapak koordinasi, saya tidak tahu mungkin saya kurang istirahat atau saya hipotensi atau anemia atau penyakit ....Weak lainnya yang membuat saya seperti ini. Nah ...sekarang saja perut saya mules-mules ....... Biasa mau Keluar ....hehehehe ...maklum dong ...masih pagi....
Harapan saya agar saya tidak pusing-pusing lagi, tidak kebingingungan dan gugup lagi (yang satu ini saya yakin faktor utamanya saya belum mengerjakan tugas biologi dan manajemen kesehatan reproduksi, yah... jadinya keringat dingin deh buat hari senin). serta dapat beraktivitas dan beribadah sesuai ketentuan Undang-Undang Agama dan Peraturan Daerah Rumah. Amin Ya robbi.

Tashiro, Sebuah Pulau yang Penduduknya Mayoritas Kucing

Desa Tashiro dikenal di Jepang sebagai 'Pulau Kucing'. Namun kini warganya yang kebanyakan sudah lanjut usia mengharapkan hal lain yakni kedatangan warga baru. Dihuni 100 warga, rata-rata di atas 70 tahun, komunitas Tashiro mengharap para kucing bisa menjadi magnet dalam kampanye menarik wisatawan dan pada akhirnya menambah jumlah penghuni desa.

http://www.asiaone.com/A1MEDIA/travel/12Dec08/others/20081230.184447_20081230-afp-catisle-a.jpg


"Kalau dilihat desa ini seolah begitu damai. Tapi kalau misalnya ada kebakaran, tidak ada yang bisa menolong kami. Saya berharap banyak anak muda pindah ke sini. Di Tashiro banyak warga yang mau mengajari mereka cara menangkap ikan," ungkap Yutaka Hama, 49, sebagai pimpinan badan promosi wisata Tashiro.

Hama pindah ke Tashiro beberapa tahun lalu dan kini juga mencari nafkah sebagai pengelola penginapan dan nelayan. Istrinya, Aiko, sejauh ini merupakan perempuan termuda di desanya pada usia 37 tahun. Selain Aiko, kebanyakan perempuan Tashiro sudah berusia di atas 60 tahun.

Tashiro tidak dihuni seekor anjing pun. Selain itu, pemandangan yang biasa terlihat di kota-kota modern di Jepang juga absen. Sebut saja misalnya toko serba ada, lampu lalu lintas sampai anak-anak. Populasi manusia di situ telah menurun sepuluh kali lipat sejak 1960, karena banyak warga pindah ke kota lain.

http://www.cctv.com/program/newshour/20090716/images/1247730410406_1247730410406_r.jpg

Namun beberapa tahun lalu, Tashiro mulai terkenal sebagai 'Pulau Kucing'. Waktu itu sebuah stasiun televisi membuat acara tentang Jack the Lop Ear, seekor kucing jantan belang hitam-putih. Sekarang Jack adalah atraksi utama di kotanya. Gerak-geriknya yang lamban dibanding kucing lain malah membuat popularitasnya meroket.

"Saya begitu senang bisa melihat Jack. Setelah pensiun, saya mau tinggal di sini saja," tutur Shiho Amano, 18, yang menyukai kucing. Amano khusus datang dari Nagoya ke Tashiro untuk menyaksikan pameran foto yang digelar badan promosi wisata. Telepon genggamnya sudah penuh oleh foto-foto kucing terkenal itu.

Jack bukan kucing pertama yang menjadi idola nasional di Jepang. Bukan juga yang pertama mampu membawa keberuntungan untuk sebuah wilayah. Tahun lalu seekor kucing bernama Tama diangkat sebagai "pimpinan" stasiun kereta api Kinokawa di prefektur Wakayama.

Sebuah topi kepala stasiun pun diberikan kepadanya. Kehadiran Tama menggiring turis ikut datang ke kota kecil tersebut.

Para nelayan Tashiro sering memberi ikan kepada para kucing. Kehadiran kucing jadi gampang terdeteksi di pulau seluas 3,14 kilometer persegi dan terletak 20 kilometer dari pelabuhan Ishinomaki di utara Jepang itu. Kapal feri penghubung ke pulau ini biasanya hanya mengangkut 10-20 penumpang per hari setelah musim panas. Namun sejak September lalu, jumlah itu meningkat dua kali lipat di hari biasa dan lebih dari tiga kali lipat pada akhir pekan

"Kami lihat makin banyak yang datang membawa kamera dan makanan, bukannya alat pancing," ujar seorang pegawai kapal feri Ajishima. Ditambahkannya, para turis tetap datang meski sudah dekat musim dingin.